Di bawah langit biru yang tak terbatas,
Berdiri Rosario, semerbak harum dan mulia.
Mengalun indah, dalam keheningan malam,
Mengisi hati dengan kedamaian yang tiada tara.
Dalam setiap butirnya terdapat doa,
Doa-doa yang menyentuh langit, menyatu dengan bintang-bintang.
Rosario, simbol kesucian dan pengabdian,
Menyinari jiwa dengan sinar kasih yang abadi.
Di tangan yang khusyuk merangkai benang-benang,
Terdapat kekuatan dan ketenangan yang mengalir.
Rosario, lambang iman yang teguh,
Membimbing langkah dalam kegelapan, menjadikan hati bercahaya.
Mulia adalah setiap zikir yang terucap,
Mengangkat jiwa, menyembuhkan luka yang terpendam.
Rosario, bagai permata berharga,
Mengajar kita arti sejati dari cinta dan pengampunan.
Di hadapan Rosario, kita merenung,
Akan kebesaran Sang Pencipta yang tiada tara.
Semoga setiap doa yang terucap,
Menjadi anugerah yang melimpah, menjadikan hidup berarti dan bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H