Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Serenade Hujan

9 Februari 2024   14:30 Diperbarui: 9 Februari 2024   14:31 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tetesan air menari di jendela
Menyanyikan lagu alam yang merdu
Hujan turun dengan tenang
Membawa kedamaian dalam jiwa

Aroma tanah basah tercium di udara
Menyegarkan pikiran dan perasaan
Suara gemuruh hujan bagaikan simfoni
Menciptakan melodi yang menenangkan

Cahaya lampu kota berkilauan
Memantulkan keindahan di genangan air
Hujan bagaikan tirai yang menutupi dunia
Menyisakan ketenangan yang tak terkira

Diiringi alunan musik alam
Hujan menyapa jiwa yang resah
Memberikan rasa nyaman dan damai
Menghilangkan penat dan lelah

Hujan, kau bagaikan serenade yang indah
Menyanyikan lagu cinta untuk bumi
Memberi kehidupan dan kesejukan
Menumbuhkan rasa syukur dalam hati

Terima kasih, hujan, atas kehadiranmu
Telah memberikan ketenangan dan kedamaian
Semoga kau selalu turun dengan berkah
Memberikan manfaat bagi semua makhluk

Hujan, kau adalah teman sejati
Selalu hadir di saat aku membutuhkan
Memberikan kekuatan dan semangat
Untuk menjalani hidup dengan penuh makna

Hujan, kau adalah simbol cinta dan kasih sayang
Menyatukan manusia dalam satu rasa
Mengajarkan arti berbagi dan kepedulian
Untuk menciptakan dunia yang lebih indah

Hujan, kau adalah anugerah yang tak ternilai
Memberikan kehidupan dan harapan
Semoga kau selalu turun dengan berkah
Menebarkan kebahagiaan dan kedamaian di bumi

Di bawah langit yang hening, serenade hujan bergema,
Melodi lembut memeluk bumi dalam pelukan lembutnya.
Tiap tetes menari, menari di atas daun dan genting,
Menyusuri jalan-jalan gelap, menyirami bumi dengan cinta.

Hujan menyanyikan lagu rindu,
Mengisi hati yang sunyi dengan kehangatan.
Dalam gemuruhnya, terdengar irama kehidupan,
Memberi harapan, bahwa setelah hujan akan ada pelangi.

Serenade hujan, lagu alam yang tiada tara,
Menghipnotis jiwa yang lapang, membebaskan pikiran yang terbelenggu.
Di bawah guyuran air yang berkah, kita merenung,
Akan kebesaran Sang Pencipta yang mengalir dalam setiap tetes hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun