Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Merah Delima

4 Februari 2024   02:52 Diperbarui: 4 Februari 2024   07:18 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta merah delima, gemerlap di relung hati,
Bagaikan bunga yang mekar dalam keindahan malam.
Dalam puisi ini, cinta merah delima bercerita,
Tentang sentuhan asmara yang tak terlupakan.

Merah delima, serpihan hati yang berkilauan,
Sebagai simbol cinta yang abadi dan setia.
Dalam riak-riak cinta yang mengalir,
Puisi ini mencoba merangkai indahnya perasaan.

Diantara matahari terbit dan senja yang redup,
Cinta merah delima menyinari langit jiwa.
Dalam puisi asmara yang ditulis oleh waktu,
Kisah cinta merah delima terukir dalam detik.

Bersemi di taman cinta yang subur dan damai,
Merah delima adalah pujaan hati yang tak tergantikan.
Dalam puisi ini, cinta merah delima mengalun,
Sebuah lagu tentang keabadian dan kehangatan cinta.

Biarkan cinta merah delima berkembang pesona,
Dalam puisi yang menggambarkan puncak keindahan.
Cinta ini, bagaikan merah delima yang bercahaya,
Mengukir puisi asmara yang abadi dan penuh makna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun