Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Nama-Mu

3 Februari 2024   16:57 Diperbarui: 3 Februari 2024   17:00 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sepi malam yang sunyi,
Ku panggil hanya namaMu, dalam bisikan hati.
Puisi ini adalah lagu sederhana yang tercipta,
NamaMu, seindah melodi yang tak terlupakan.

Dalam remang senja yang merona,
Ku sebut hanya namaMu, dalam doa yang mendalam.
Puisi ini adalah ungkapan cinta tak terucapkan,
NamaMu, penuh makna di setiap titik baitnya.

Di bawah cahaya bintang yang bersinar,
Ku panggil hanya namaMu, dalam keheningan malam.
Dalam puisi ini, terlukis rindu yang tak terbatas,
NamaMu, berkilau seperti permata di langit.

Dalam pelukan kesejukan angin yang lembut,
Ku sebut hanya namaMu, sebagai doa yang terucap.
Puisi ini adalah persembahan dari hati yang bersyukur,
NamaMu, satu-satunya yang menyentuh relung jiwa.

Dalam setiap detik dan di setiap napas yang ku hirup,
Ku panggil hanya namaMu, dalam zikir yang tak terputus.
Puisi ini adalah ungkapan keabadian cinta,
NamaMu, yang melekat di dalam setiap helaan hidupku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun