Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pergulatan Cinta Terakhir

29 Januari 2024   01:35 Diperbarui: 29 Januari 2024   01:45 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul: "Pergulatan Cinta Terakhir"

Dalam pergulatan hati yang tak terkira,
Kaulah cinta terakhir yang menghentak diri.
Seperti badai yang merayap perlahan,
Cinta ini, seperti petir yang menyambar dalam diam.

Pergulatan dalam senyum dan tangis,
Seiring rasa yang bertarung dalam relung hati.
Kaulah cinta terakhir, seberkas sinar di kegelapan,
Tapi juga pusaka luka yang menyapa dalam rindu.

Dalam pelukan cinta, terbersit keindahan,
Namun juga ada pertempuran dalam kerapuhan.
Kaulah cinta terakhir, seperti bunga di antara duri,
Menyusuri jalan yang berliku, menciptakan cerita yang berharga.

Pergulatan ini seperti tarian emosi,
Melambai dalam sentuhan asmara yang menggoda.
Kaulah cinta terakhir, sejatinya adalah pemberian,
Meski kadang membawa luka, namun juga penuh makna.

Dalam pergulatan cinta terakhir yang menggetarkan,
Kita belajar tentang kekuatan dan kelemahan.
Kaulah cinta terakhir yang membakar jiwa,
Menyulut api keabadian, ataukah hanya sementara?

Pergulatan ini tak ubahnya kisah puitis,
Dalam detik-detiknya, kaulah cinta terakhir.
Menyemai rasa, mengukir kenangan,
Dalam pergulatan cinta yang menjadi takdir terakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun