Judul: "Bunga Cintaku yang Hilang"
Bunga cintaku, yang dulu berkembang indah,
Kini hilang, merantai hati dalam kerinduan.
Kelopaknya yang lembut, kini terkoyak,
Meninggalkan jejak kepingan kasih yang terhampar.
Dalam taman kenangan, bunga itu dulu mekar,
Warnanya menciptakan lukisan cinta yang abadi.
Namun, seiring waktu, bunga itu pergi,
Menyisakan aroma rindu yang menguar.
Aku merenung, di kebun cinta yang sunyi,
Jejak-jejak bunga yang kini tak berseri.
Entah angin yang membawa atau waktu yang merubah,
Bunga cintaku, menghilang dalam bayang-bayang sepi.
Namun, meski hilang, kenangan itu tetap hidup,
Seperti aroma bunga yang menyelip di udara.
Bunga cintaku, mungkin telah menjadi angin,
Menyapu ke seberang, tapi kenangannya terus bersinar.
Dalam kehilangan, ada kekuatan untuk tumbuh,
Seperti bunga yang kembali bermekaran di musim baru.
Bunga cintaku yang hilang, tinggalkan pesan cinta,
Dalam hati, kau akan selalu menjadi keindahan yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H