Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga Cintaku yang Hilang

27 Januari 2024   13:36 Diperbarui: 27 Januari 2024   14:14 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Judul: "Bunga Cintaku yang Hilang"

Bunga cintaku, yang dulu berkembang indah,
Kini hilang, merantai hati dalam kerinduan.
Kelopaknya yang lembut, kini terkoyak,
Meninggalkan jejak kepingan kasih yang terhampar.

Dalam taman kenangan, bunga itu dulu mekar,
Warnanya menciptakan lukisan cinta yang abadi.
Namun, seiring waktu, bunga itu pergi,
Menyisakan aroma rindu yang menguar.

Aku merenung, di kebun cinta yang sunyi,
Jejak-jejak bunga yang kini tak berseri.
Entah angin yang membawa atau waktu yang merubah,
Bunga cintaku, menghilang dalam bayang-bayang sepi.

Namun, meski hilang, kenangan itu tetap hidup,
Seperti aroma bunga yang menyelip di udara.
Bunga cintaku, mungkin telah menjadi angin,
Menyapu ke seberang, tapi kenangannya terus bersinar.

Dalam kehilangan, ada kekuatan untuk tumbuh,
Seperti bunga yang kembali bermekaran di musim baru.
Bunga cintaku yang hilang, tinggalkan pesan cinta,
Dalam hati, kau akan selalu menjadi keindahan yang abadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun