Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mentari Kau Tertutup Mendung

24 Januari 2024   05:54 Diperbarui: 24 Januari 2024   05:58 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari Kau Tertutup Mendung

Mentari kau tertutup mendung

Pagi ini Aku menunggumu

Aku ingin merasakan hangatmu Memelukku Memberi semangatku

Aku ingin melihat sinarmu Menerangi jalanku Memberi petunjukku

Aku ingin mendengarkan suaramu Menghiburku Memberi kekuatanku

Mentari kau tertutup mendung Tapi aku tetap menunggumu

Mentari, kau tertutup mendung pagi ini,
Seperti hatiku yang diselimuti kerinduan.
Langit kelam, menciptakan sepi di antara awan,
Namun, aku tetap menunggumu dengan harapan.

Dalam ketidakpastian, aku bersandar pada impian,
Mengintip matahari yang bersembunyi di balik awan.
Seperti janji yang terbungkus dalam kabut,
Aku menunggu, dengan hati yang tak terkalahkan.

Mentari, meski tertutup dalam kesunyian,
Kau tetap ada, dalam kehangatan yang tersembunyi.
Aku menunggu di tepi pagi yang masih merintih,
Berharap engkau akan muncul, memeluk mentari.

Pagi ini, kita berbagi rindu yang serupa,
Seolah mentari mencari jalannya pulang.
Aku menunggumu, di tempat kita berdua berjanji,
Di pagi yang mendung, di hati yang terpaut padamu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun