Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Diary

Setetes Darahmu untuk Sesama yang Membutuhkan: Penyelamat Nyawa Sesamamu

23 Januari 2024   10:46 Diperbarui: 23 Januari 2024   10:49 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setetes Darahmu untuk Sesama yang Membutuhkan: Penyelamat Nyawa Sesamamu
Hari ini, saya berkesempatan untuk mendonorkan darah di PMI Malang. Ini adalah kali pertama saya mendonorkan darah, dan saya merasa sangat senang dan bangga bisa melakukannya.

Saya tahu bahwa mendonorkan darah adalah tindakan yang sangat mulia. Darah yang saya donorkan dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Ada banyak orang yang membutuhkan darah, seperti orang yang mengalami kecelakaan, operasi, atau penyakit tertentu.

Saya juga tahu bahwa mendonorkan darah adalah tindakan yang sangat mudah dilakukan. Prosesnya hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Saya hanya perlu mengisi formulir, diperiksa kesehatannya, dan kemudian diambil darahnya.

Proses pengambilan darahnya pun tidak terasa sakit. Saya hanya merasakan sedikit nyeri saat jarum suntik ditusukkan ke lengan saya. Setelah itu, saya tidak merasakan apa-apa.

Saya sangat senang bisa mendonorkan darah. Saya merasa bahwa saya telah melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Saya berharap bahwa setetes darah saya dapat menyelamatkan nyawa seseorang.

Hari Ini: Sejumput Harapan dan Keberanian

Hari ini, saya membuat keputusan yang mungkin akan memberikan harapan hidup kepada seseorang yang membutuhkan. Saya mendonasikan sejumput darah saya untuk sesama yang membutuhkan penyelamat nyawa. 

Meskipun ini hanya sejumput darah, saya menyadari bahwa setetes darah ini mungkin menjadi setitik harapan bagi seseorang yang sedang berjuang untuk hidup.

Saat duduk di kursi donor darah, saya merenung tentang betapa beruntungnya saya memiliki kesempatan untuk memberikan sesuatu yang sangat berharga ini. Darah, yang merupakan kehidupan itu sendiri, sekarang akan pergi untuk membantu menyelamatkan hidup seseorang yang mungkin tidak saya kenal, tetapi akan merasakan dampak besar dari kebaikan kecil ini.

Saya mencoba untuk tidak memikirkan jarum yang menusuk kulit atau perasaan ringan kelelahan setelah donor. Sebaliknya, saya fokus pada gambaran yang lebih besar: seseorang di sisi lain mungkin sedang berjuang melawan penyakit atau kecelakaan, dan darah ini mungkin menjadi pemberian yang membuat perbedaan dalam perjalanan mereka.

Minggu Depan: Memahami Dampak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun