Setiap detik berlalu, seperti pasir di telapak tangan,
Meski namamu terpahat, tak bisa kuhalang,
Roda waktu berputar, tak bisa kuatasi,
Namun dalam hatiku, namamu tetap bersinar selalu.
Waktu menjauhkan, seperti aliran sungai,
Namun rasa ini, tak terhapus oleh derasnya arus,
Kau abadi di hatiku, meski tak tergenggam,
Seperti bayangan di belakang kaca, selalu hadir dalam impian.
Namamu terukir, sebagai kenangan yang abadi,
Meski roda waktu terus berputar, tanpa henti,
Cinta ini tak terhentikan oleh perjalanan waktu,
Namamu, abadi di hatiku, tetap membara dalam keheningan malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H