Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Diary

Diary Catatan Pribadi: Menjadi Garam, Terang, dan Ragi dalam Pemilu 2024

11 Januari 2024   14:32 Diperbarui: 11 Januari 2024   14:37 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diary Catatan Pribadi: Menjadi Garam, Terang, dan Ragi dalam Pemilu 2024

Hari ini saya menyampaikan katekese kebangsaan dengan tema "Menjadi Garam, Terang, dan Ragi dalam Pemilu 2024" kepada umat Katolik di Malang. Katekese ini bertujuan untuk mengajak umat Katolik menyadari perannya sebagai "garam, terang, dan ragi" bagi Pemilu 2024.
Secara umum, saya merasa bahwa katekese ini berjalan dengan baik. Umat tampak antusias mengikuti dan aktif bertanya. Beberapa pertanyaan yang diajukan cukup menarik dan membuat saya berpikir lebih dalam.
Hari ini, sebagai pewarta dan guru agama Katolik, saya merenung dan meresapi makna dari tema "Menjadi Garam, Terang, dan Ragi dalam Pemilu 2024" yang saya sampaikan kepada umat Katolik. Katekese kebangsaan ini mengajak umat Katolik untuk menyadari peran mereka sebagai pembawa perubahan dalam Pemilu yang akan datang.
Refleksi:
1.Pemahaman tentang Peran "Garam": Umat Katolik dipanggil untuk menjadi "garam" dalam masyarakat. Ini bukan hanya tentang memberikan "rasa" kehidupan sehari-hari, tetapi juga tentang memberikan nilai-nilai moral dan etika yang mendalam dalam konteks Pemilu. Saya merenungkan sejauh mana saya sebagai individu dan juga peserta didik saya dapat menjadi agen perubahan positif.
2.Peran Sebagai "Terang": Menjadi "terang" berarti menjadi penunjuk arah yang jelas dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam konteks Pemilu. Saya mengevaluasi apakah saya telah memberikan panduan moral dan pengetahuan yang memadai kepada peserta didik agar mereka dapat membuat keputusan yang bijak dan etis dalam Pemilu.
3.Fungsi Sebagai "Ragi": Sebagai "ragi," umat Katolik diharapkan memberikan kontribusi positif agar banyak orang dapat berkembang ke arah yang lebih baik. Saya memikirkan cara-cara di mana saya dapat memberdayakan peserta didik saya untuk memiliki dampak positif dalam lingkungan Pemilu, termasuk mempromosikan perdamaian, toleransi, dan partisipasi yang bertanggung jawab.

Berikut ini adalah beberapa refleksi saya setelah menyampaikan katekese tersebut:
*Pentingnya kesadaran akan peran sebagai garam, terang, dan ragi
Umat Katolik adalah bagian dari masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memiliki kesadaran akan peran mereka dalam masyarakat. Kesadaran ini akan mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk dalam Pemilu 2024.
Dalam katekese tersebut, saya menekankan pentingnya peran umat Katolik sebagai garam, terang, dan ragi dalam Pemilu 2024. Saya mengajak umat untuk menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab. Saya juga mengajak mereka untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat.
*Keutamaan menjadi garam, terang, dan ragi
Menjadi garam, terang, dan ragi adalah sebuah panggilan bagi umat Katolik. Panggilan ini merupakan kesempatan bagi kita untuk menghadirkan kasih dan keadilan Allah dalam dunia.
Dalam katekese tersebut, saya mengajak umat untuk merenungkan makna menjadi garam, terang, dan ragi. Saya juga mengajak mereka untuk mewujudkan panggilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Permenungan
Setelah menyampaikan katekese tersebut, saya merasa bersyukur karena umat Katolik di Malang tampak antusias dan bersemangat untuk menjadi garam, terang, dan ragi dalam Pemilu 2024.
Saya juga merasa terpanggil untuk terus menjadi garam, terang, dan ragi dalam masyarakat. Saya ingin menjadi contoh bagi umat Katolik lainnya untuk ikut serta dalam membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.
Evaluasi
Secara umum, saya merasa bahwa katekese tersebut berjalan dengan baik. Namun, ada beberapa hal yang dapat saya evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang.
Pertama, saya perlu membuat materi katekese yang lebih interaktif agar umat lebih tertarik dan aktif mengikutinya. Materi katekese dapat dilengkapi dengan video, gambar, atau permainan.
Kedua, saya perlu melakukan diskusi kelompok dengan umat untuk membahas materi katekese. Diskusi kelompok dapat membantu umat untuk memahami materi katekese secara lebih mendalam.
Tindak Lanjut:
1.Pembinaan Kesadaran Partisipasi: Melibatkan peserta didik dalam diskusi dan kegiatan yang meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya partisipasi aktif dalam Pemilu. Ini termasuk memahami isu-isu kritis, hak-hak pemilih, dan dampak keputusan politik terhadap masyarakat.
2.Penanaman Nilai-Nilai Moral: Mengintegrasikan nilai-nilai moral Katolik dalam pembelajaran agama. Saya akan menciptakan situasi di mana peserta didik dapat merenungkan prinsip-prinsip moral dalam konteks keputusan politik, membantu mereka menjadi agen perubahan yang positif.
3.Menginspirasi Aksi Nyata: Mendorong peserta didik untuk menerapkan nilai-nilai "garam, terang, dan ragi" dalam tindakan nyata, seperti terlibat dalam kegiatan sosial, mendukung kampanye damai, dan menyebarkan informasi yang benar dan berimbang.
Hari ini, saya merasa tanggung jawab besar sebagai pewarta dan guru agama Katolik untuk membantu membentuk umat Katolik menjadi agen perubahan yang positif dalam Pemilu 2024. Saya berkomitmen untuk terus mendorong pemahaman dan tindakan positif di antara peserta didik dan komunitas Katolik. Semoga kita semua dapat menjadi garam, terang, dan ragi bagi masyarakat dalam menyongsong Pemilu yang mendatang.
Setelah menyampaikan katekese tersebut, saya berencana untuk melakukan beberapa tindak lanjut berikut:
*Membuat materi katekese yang lebih interaktif
Saya akan membuat materi katekese yang lebih interaktif agar umat lebih tertarik dan aktif mengikutinya. Materi katekese dapat dilengkapi dengan video, gambar, atau permainan.
*Melakukan diskusi kelompok dengan umat
Saya akan melakukan diskusi kelompok dengan umat untuk membahas materi katekese. Diskusi kelompok dapat membantu umat untuk memahami materi katekese secara lebih mendalam.
*Mengadakan kegiatan sosial
Saya akan mengajak umat untuk mengadakan kegiatan sosial sebagai wujud nyata dari panggilan menjadi garam, terang, dan ragi. Kegiatan sosial dapat berupa bakti sosial, kerja bakti, atau kegiatan lainnya.
Saya berharap bahwa tindak lanjut tersebut dapat membantu umat Katolik di Malang untuk semakin menjadi garam, terang, dan ragi dalam Pemilu 2024 dan dalam kehidupan bermasyarakat pada umumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun