Di saat cintaku harus memilih
Antara agamaku dan cintanya
Ku tak mau berpaling dariMu
Walaupun itu berarti kehilangannya
Ku tahu, cinta sejati tak mengenal batas
Tapi cintaku padaMu lebih besar
Dari cintaku padanya
Karena cintaMu adalah cinta sejati
Aku tak mau kehilanganMu
Karena Engkaulah yang kubutuhkan
Engkaulah yang membuat hidupku bermakna
Engkaulah yang membuatku bahagia
Jadi, ku akan tetap setia padaMu
Walaupun itu berarti harus kehilangannya
Aku percaya, Tuhan akan memberikan yang terbaik
Untukku dan untuknya
Di persimpangan pernikahan, agama berbeda berdiri,
Hatiku ragu, iman diuji, ku tak mau berpaling.
Cinta memanggul beban tantangan berat,
Namun ku ingin merentangkan sayap imanku seiringnya.
Bedanya keyakinan bukanlah rintangan,
Tapi ujian yang membutuhkan ketabahan,
Ku tak mau tersesat dalam labirin keraguan,
Mencari jalan, merajut cinta dalam bayangan Tuhan.
Pertaruhkan keimanan, di pintu gerbang perbedaan,
Saling menghormati, saling memahami, kuatkan hati,
Biarlah cinta kita menjadi pelita yang menyinari,
Melintasi malam kegelapan, bersama keimanan yang tak tergoyahkan.
Waktu akan menjadi saksi bisu perjalanan ini,
Bukan untuk mengukur beratnya beban,
Tapi untuk mencatat setiap langkah kebersamaan,
Ketika kita berdua, mempertaruhkan cinta dan iman.
Jangan biarkan pandangan dunia menggoyahkan tekad,
Kita, sepasang insan yang terpilih untuk mencipta kisah,
Ku tak mau berpaling dariMu, ya Tuhan,
Pandu kami dalam cinta yang tulus, meski beda agama.
Harapanku sederhana, bahagia dalam redha-Mu,
Ku pasrahkan segalanya pada takdir-Nya,
Percayalah, di tengah perbedaan ada keajaiban cinta,
Ku tak mau berpaling, ku tak mau lepas dari-Mu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H