Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Ada Gemerlap Natal Bagiku

25 Desember 2023   11:43 Diperbarui: 25 Desember 2023   11:45 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Tak Ada Kemeriahan Natal Bagiku di Gubuk yang Kecil Ini

Di gubuk yang kecil ini,
Tak ada kemeriahan Natal,
Tak ada pohon cemara tinggi,
Tak ada hiasan lampu kelap-kelip,
Tak ada kue kering dan cokelat.
Hanya ada aku dan keluargaku,
Yang merayakan Natal dengan sederhana,
Dengan doa dan lagu Natal,
Dengan kebersamaan dan kasih sayang.

Tak ada kemewahan,
Namun ada makna yang mendalam,
Makna tentang cinta, kasih sayang,
Dan kebersamaan.

Di gubuk yang kecil ini,
Kutemukan makna Natal yang sesungguhnya,
Natal bukanlah tentang pesta pora,
Natal adalah tentang cinta dan kasih sayang.
Tak ada kemeriahan Natal bagiku,
Di malam sunyi yang tulus dan sepi.
Bukan sorak-sorai keramaian kota,
Namun keheningan di palung hatiku.

Pohon Natal tak bersinar terang,
Hanya bintang di langit yang menyapa.
Tak ada gemerlap lampu warna-warni,
Namun cahaya kesederhanaan yang bersinar jelas.

Tak ada hadiah dibungkus rapi,
Hanya doa-doa diucapkan dalam keheningan.
Bukan pertunjukan kembang api yang memukau,
Namun sinar harapan yang menggelora di jiwa.

Di kandang hatiku yang sederhana,
Tiada kekayaan dunia yang menyilaukan.
Hanya kesunyian dan langit yang membiru,
Namun di dalamnya, kehadiranMu terasa begitu nyata.

Tak ada kemeriahan Natal bagiku,
Namun ada kehangatan dalam keheningan.
Di sederhana ini, aku merayakan kasihMu,
Yang hadir dalam damai, di malam sunyi ini.
 Hanya di kandangMulah
Ku percaya secercah asaterwujud
Saat setetes air mata jatuh...
Pada sujud keheninganku
Saat berlutut dan keluhku bercampur untaian doa untuk hari esok yang lebih baik...
Di tahun ini dan yang akan datang...
Sebuah keluarga kecil..
Bahagia dalam sukacita Natal...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun