Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keheningan Malam

14 Desember 2023   22:16 Diperbarui: 14 Desember 2023   22:26 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gugatan Malam

Dalam diam, aku menggugatmu,
Malam yang gelap dan sunyi,
Mengapa engkau begitu enggan
Untuk memberikan cahaya?

Kau sembunyikan bintang-bintang
Di balik awan yang gelap,
Kau biarkan bulan bersembunyi
Di balik selimut mendung.

Kau biarkan dunia diselimuti
Kegelapan yang pekat,
Kau biarkan manusia terlena
Dalam mimpi-mimpinya.

Aku ingin kau tahu,
Bahwa aku tidak takut padamu,
Aku hanya ingin kau tahu,
Bahwa aku ingin kau berubah.

Aku ingin kau menjadi malam
Yang penuh dengan cahaya,
Malam yang penuh dengan harapan,
Malam yang penuh dengan cinta.

Aku ingin kau menjadi malam
Yang mampu mengubah dunia,
Malam yang mampu membawa kedamaian,
Malam yang mampu membawa kebahagiaan.

Dalam gelap malam yang sunyi,
Kulangkahkan langkah dalam diam.
Bintang-bintang bersinar gemilang,
Menyaksikan rahasia malam yang kudiami.

Bayang-bayang bermain sendiri,
Di bawah sinar rembulan pucat.
Heningnya malam, puisi tak berucap,
Namun dalam hati, rindu bercerita.

Detik-detik malam merangkai,
Cerita tak terucap dalam kata.
Sepi pun bersahabat dalam diam,
Mengantar mimpi dalam pelukan malam.

Angin malam mengusap lembut,
Seperti belaian kehidupan yang teduh.
Rasa damai menyelimuti jiwa,
Dalam malam, kehidupan berdiam.

Biarlah puisi tercipta tanpa kata,
Dalam keheningan malam yang indah.
Setiap suara, setiap desiran angin,
Merupakan bait-bait puisi yang abadi.

Malam, peluklah aku dalam sunyi,
Biar puisi tercipta dalam diam.
Keindahan malam tak terkira,
Mengukir kisah tanpa suara.

Dalam diam, aku menggugatmu,
Malam yang gelap dan sunyi,
Aku ingin kau menjadi malam
Yang berbeda,
Malam yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun