Gugatan Malam
Dalam diam, aku menggugatmu,
Malam yang gelap dan sunyi,
Mengapa engkau begitu enggan
Untuk memberikan cahaya?
Kau sembunyikan bintang-bintang
Di balik awan yang gelap,
Kau biarkan bulan bersembunyi
Di balik selimut mendung.
Kau biarkan dunia diselimuti
Kegelapan yang pekat,
Kau biarkan manusia terlena
Dalam mimpi-mimpinya.
Aku ingin kau tahu,
Bahwa aku tidak takut padamu,
Aku hanya ingin kau tahu,
Bahwa aku ingin kau berubah.
Aku ingin kau menjadi malam
Yang penuh dengan cahaya,
Malam yang penuh dengan harapan,
Malam yang penuh dengan cinta.
Aku ingin kau menjadi malam
Yang mampu mengubah dunia,
Malam yang mampu membawa kedamaian,
Malam yang mampu membawa kebahagiaan.
Dalam gelap malam yang sunyi,
Kulangkahkan langkah dalam diam.
Bintang-bintang bersinar gemilang,
Menyaksikan rahasia malam yang kudiami.
Bayang-bayang bermain sendiri,
Di bawah sinar rembulan pucat.
Heningnya malam, puisi tak berucap,
Namun dalam hati, rindu bercerita.
Detik-detik malam merangkai,
Cerita tak terucap dalam kata.
Sepi pun bersahabat dalam diam,
Mengantar mimpi dalam pelukan malam.
Angin malam mengusap lembut,
Seperti belaian kehidupan yang teduh.
Rasa damai menyelimuti jiwa,
Dalam malam, kehidupan berdiam.
Biarlah puisi tercipta tanpa kata,
Dalam keheningan malam yang indah.
Setiap suara, setiap desiran angin,
Merupakan bait-bait puisi yang abadi.
Malam, peluklah aku dalam sunyi,
Biar puisi tercipta dalam diam.
Keindahan malam tak terkira,
Mengukir kisah tanpa suara.
Dalam diam, aku menggugatmu,
Malam yang gelap dan sunyi,
Aku ingin kau menjadi malam
Yang berbeda,
Malam yang lebih baik.