Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengikis Kesombongan

20 Februari 2021   17:39 Diperbarui: 20 Februari 2021   17:43 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetes demi tetes kebaikan..
Menghancurkan kerasnya batu..
Batu keras hati yang semakin membesarkan seperti gunung kesombongan..
Biarkan alam kebaikan mulai memahatnya bersama lingkungan yang baik..
Kesabaran diri.. Tuk mau dibentuk..
Sesuai kehendakNya..
Bukan menuruti keinginan daging yang semakin mengeraskannya kembali..
Hancurkan sendiri kebebalanmu..
Kikis terus gunung kerasnya kesombonganmu..
Saat ku sudah berusaha keras tuk selamatkan mu...
Saat Genderang perang telah dimulai
Dan takkan ada fajar tuk manusia tapi ku masih inginkan pelangi dan mentari harapan...
Berlayar ke tanah yang kekal
Dengan sisa-sisa kebencianmu..
Takkan tersisa kehidupan
Yang ada tinggal kematian
Kau akan terus menanti
Keraguan dalam kegelapan

Gelisah terlihat diraut wajah
Saat bercak darah membeku
Terangmu telah sirna ditelan bumi
Karena sesat jiwa menjerat
Kau tak mengerti apa itu hidup
Hingga hancurkan sebuah harapan
Kaupun tak pahami apa itu cinta
Hingga hilangkan kebenaran

Dan kau melihat
Hancurnya kesombongan
Ditinggal mentari
Dan tak kembali

Dan kau melihat
Hancurnya mimpi-mimpi
Terlindas dustamu
Dikikis dosamu

Biarlah dia pergi ke batas nista
Dikubur sesal dan pergilah jauh
Jangan kembali
Jangan kembali
Jangan kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun