Berbagai kendala yang dihadapi para guru dalam melakukan PJJ ini tidak menyurutkan semangat mereka. Hal ini terbukti dari upaya yang dilakukan agar dengan sumber daya yang ada, mereka bisa tetap memberikan pembelajaran yang berarti untuk para siswa. Poin pemanfaatan teknologi dalam kondisi pandemi ini merupakan hal yang luar biasa. Salah satu masalah terbesar dalam mengadopsi teknologi pada pendidikan di Indonesia adalah kecemasan bukan kemampuan.
Meskipun guru harus  dituntut menjadi kreatif dengan penggunaan internet di kelas. Classroom learning yang dulu biasa dilakukan seorang guru sekarang diubah blended learning yang menggabungkan pengajaran langsung (face-to-face) dan e-learning.Pada konsep e-learning, siswa dapat belajar sendiri memakai laptop, komputer, atau ponselnya. Namun, tentu saja penggunaan ponsel di luar kelas perlu terus dipantau.Ponsel memang perlu, kemajuan teknologi perlu diterapkan, tetapi tetap harus dikontrol. Di samping itu, cara penyampaian guru ketika di kelas juga menjadi hal penting untuk diperhatikan. Siswa tidak akan mencerna materi pelajaran dengan baik jika diajar guru yang kurang menyenangkan.Gaya bicara ramah dan mampu berdialog dengan nuansa humor saja kurang cukup untuk menjadi pengajar yang baik. Gesture atau gerak tubuh juga penting. Guru tidak boleh merengut wajahnya, tampil ramah dan mudah diajak berkomunikasi akan membuat siswa menjadi senang. Kelas yang sehat kelak menghasilkan siswa yang sehat dan berbakat pula. Semoga dengan merawat terus komunikasi ini membawa dampak yang lebih baik agar masa pandemic ini segera selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H