Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

jejak perjumpaaan

22 Desember 2024   20:51 Diperbarui: 22 Desember 2024   20:51 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jejak Perjumpaan

Dalam sunyi pagi yang baru terjaga,
terdengar sapa lembut dari wajah-wajah biasa.
Mereka, tanpa mahkota atau tongkat kuasa,
adalah cermin kecil kehadiran-Nya yang nyata.

Setiap senyum yang tulus tanpa prasangka,
adalah berkat yang menggema,
membawa damai di antara kita,
menghapus dingin dalam hati yang luka.

Tak perlu emas, tak perlu kata besar,
cukup uluran tangan sederhana,
atau waktu yang kita bagi tanpa sengkarut sadar,
itu sudah nyala terang cinta-Nya.

Kita bertemu, tak hanya kebetulan semesta,
tapi undangan-Nya untuk berbagi rasa.
Berbagi berkat dalam tiap langkah kecil,
menciptakan kegembiraan yang tak pernah pilu mengalir.

Dan bila semua ini kita lakukan dengan tulus,
tiada topeng, tiada hitungan yang rumus,
maka dalam perjumpaan itu, kita benar-benar bersua
dengan Allah yang hadir, nyata di antara kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun