Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terlatih Patah Hati

28 November 2024   09:09 Diperbarui: 28 November 2024   09:14 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tidak takut lagi pada cinta yang "tidak mungkin,"
sebab, aku sudah sering mengalaminya.
Berkali-kali jatuh, berkali-kali remuk,
hingga luka menjadi biasa,
dan air mata terasa hambar.

Namun, yang kutakuti bukan itu,
melainkan efeknya.
Bagaimana aku mulai berpikir,
bahwa semua cinta yang kutemui
hanyalah bayangan ketidakmungkinan.

Aku ragu, aku takut berharap,
sebab harapan terlalu sering menusukku dari belakang.
Jadi, kumohon,
yakinkan aku sekali ini saja.
Berikan alasan untuk percaya,
bahwa cinta tidak selalu berakhir
di jurang kehancuran.

Ah, tapi mungkin lebih baik tidak.
Jangan yakinkan aku, sayang.
Eh... jangan panggil aku begitu.
Tinggalkan saja aku di sini,
bersama hati yang sudah terlatih patah,
tapi tak pernah benar-benar sembuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun