Aku tidak takut lagi pada cinta yang "tidak mungkin,"
sebab, aku sudah sering mengalaminya.
Berkali-kali jatuh, berkali-kali remuk,
hingga luka menjadi biasa,
dan air mata terasa hambar.
Namun, yang kutakuti bukan itu,
melainkan efeknya.
Bagaimana aku mulai berpikir,
bahwa semua cinta yang kutemui
hanyalah bayangan ketidakmungkinan.
Aku ragu, aku takut berharap,
sebab harapan terlalu sering menusukku dari belakang.
Jadi, kumohon,
yakinkan aku sekali ini saja.
Berikan alasan untuk percaya,
bahwa cinta tidak selalu berakhir
di jurang kehancuran.
Ah, tapi mungkin lebih baik tidak.
Jangan yakinkan aku, sayang.
Eh... jangan panggil aku begitu.
Tinggalkan saja aku di sini,
bersama hati yang sudah terlatih patah,
tapi tak pernah benar-benar sembuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H