Hanya Teringat, Bukan Diingat-ingat
Kenangan muncul serandom itu,
seperti angin yang lewat tanpa sapa,
membawa serpihan rindu
atau sekadar luka yang belum sembuh sepenuhnya.
Waktu, ya, hanya waktu yang tahu
berapa lama ia akan mengeringkan air mata.
Hanya berjuang, bukan memaksa,
karena yang patah tak bisa dipaksa utuh,
dan hati tak bisa tergesa
untuk menerima cinta baru,
atau bahkan sekadar memaafkan.
Jangan bertahan hanya karena takut sepi,
kesendirian tak seburuk itu.
Berani pergi dari mereka yang tak baik untukmu
adalah langkah cinta pada dirimu sendiri.
Di luar sana, ada yang siap mendengar
tanpa menghakimi,
ada yang berjalan pada frekuensi yang sama,
membuatmu merasa terlihat,
dan mengerti siapa dirimu.
Tunggu mereka,
bukan karena tak bisa sendiri,
tapi karena cinta sejati selalu layak dinanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H