Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rokok, Kopi, dan Beban

24 November 2024   13:13 Diperbarui: 24 November 2024   13:16 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rokok, Kopi, dan Beban

Sepuntung rokok yang terbakar pelan,
segelas kopi yang dingin sebelum habis,
beratnya tugas mereka,
menenangkan masalah yang bertumpuk
di balik meja, di balik pikiran.

Andai mereka bisa bicara,
mungkin rokok itu akan tertawa,
dan berkata dengan nada sinis:
"Loe santai, tapi pura-pura."

Kopi pun mungkin berbisik lirih:
"Berapa banyak pahit yang kau tambahkan,
padahal sudah cukup lama aku menemanimu?"

Namun diam mereka adalah cermin,
menggambarkan apa yang tak terucap.
Kita duduk, bersandar pada asap dan tegukan,
padahal hati ini penuh kerikil,
otak penuh simpul yang tak terurai.

Rokok, kopi, takkan pernah menyelesaikan,
hanya menjadi teman singgah,
di tengah perjalanan yang melelahkan.
Karena yang sesungguhnya dibutuhkan,
bukan hanya jeda,
tapi keberanian untuk menghadapi,
dan doa yang menguatkan diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun