Saat kusapa mentari pagi,
bayanganmu hadir dalam hangatnya,
meski aku tahu,
tak semua cerita berakhir cinta.
Namun engkau,
yang pernah kucinta,
akan selalu jadi cerita yang abadi.
Tak semua cerita jadi cinta,
tetapi cintaku pernah habis di kamu.
Aku hancur, aku terluka,
tapi dari serpihannya,
aku belajar mencintai dalam diam,
tanpa berharap kau kembali menggenggam.
Engkaulah nafasku,
kau cintaku, meski kini
aku tak lagi di benakmu,
tak lagi menjadi senyum di harimu.
Namun, aku tetap bersyukur,
karena sempat memilikimu,
walau hanya sementara,
walau tak selamanya.
Cinta ini tak lagi menuntut,
hanya mendoakan,
agar bahagiamu tak pernah terputus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H