Di tepi sungai, aku duduk tenang,
angin lembut menyapa, alam terasa lapang.
Ikan-ikan keluar dari liangnya, riang berlarian,
meski air coklat susu, tersapu badai berputar.
Di sini, aku temukan ketenangan sejenak,
berbisik pada hati yang lelah, mencoba berjarak.
Takdir itu ketetapan dari-Nya,
namun doa adalah bisik lirih kita, pada Sang Pencipta.
Kadang kuasa-Nya berpadu dengan pinta,
mengubah jalan, meski tak pernah terduga.
Maka aku berdoa, tanpa pernah putus asa,
karena tiap doa yang ku langitkan, tak akan sia-sia.
Di tepi sungai ini, kulihat hidup sederhana,
ikan yang tetap riang, meski sungai berubah rupa.
Aku belajar pada alam, pada hati yang tabah,
bahwa ada harapan, meski badai menerpa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H