Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Healing di Tepi Sungai

10 November 2024   18:11 Diperbarui: 10 November 2024   18:14 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepi sungai, aku duduk tenang,
angin lembut menyapa, alam terasa lapang.
Ikan-ikan keluar dari liangnya, riang berlarian,
meski air coklat susu, tersapu badai berputar.

Di sini, aku temukan ketenangan sejenak,
berbisik pada hati yang lelah, mencoba berjarak.
Takdir itu ketetapan dari-Nya,
namun doa adalah bisik lirih kita, pada Sang Pencipta.

Kadang kuasa-Nya berpadu dengan pinta,
mengubah jalan, meski tak pernah terduga.
Maka aku berdoa, tanpa pernah putus asa,
karena tiap doa yang ku langitkan, tak akan sia-sia.

Di tepi sungai ini, kulihat hidup sederhana,
ikan yang tetap riang, meski sungai berubah rupa.
Aku belajar pada alam, pada hati yang tabah,
bahwa ada harapan, meski badai menerpa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun