Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

pagi ibu dalam keringat kerja kerasnya

9 November 2024   14:40 Diperbarui: 9 November 2024   15:21 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi Ibu dalam Keringat Kerja Kerasnya

Pagi bagi ibu adalah hela nafas yang lelah,
keringat yang diam-diam membasahi harapan.
Ingatkah kau saat ia berlari mencari pinjaman,
demi menyambung impian di sekolah yang kau impikan?

Kapan terakhir kau hadirkan senyum di wajahnya,
membawa secercah bahagia di hari-harinya?
Atau ingatkah saat air matanya jatuh,
karena kata dan sikapmu yang menggores luka tak tampak?

Kapan terakhir kau peluk tubuhnya yang renta,
menghangatkan hatinya dengan kasih yang sederhana?
Jika belum mampu memberi bahagia di sisa hidupnya,
jangan kau goreskan duka dengan sikap yang melukai jiwa.

Ingatlah ibu yang berjuang tanpa pamrih,
di setiap pagi yang hening, dalam peluh yang tak terbilang.
Ia tak pernah meminta lebih, hanya secuil kasih dari anaknya,
agar tahu bahwa perjuangannya tak pernah sia-sia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun