Jimat Kehidupan
Tak perlu emas atau permata,
jimat yang kupakai sederhana saja---
menghemat dalam segala,
menahan diri dari godaan dunia.
Aku belajar dari hal-hal kecil,
mengisi celengan tak kasat mata,
menabung bukan hanya untuk hari esok,
tapi sebagai bekal perjalanan abadi.
Selalu berderma dengan hati tulus,
meski mungkin tak banyak terlihat,
karena sejatinya ini tabungan surgawi,
kebaikan kecil yang terukir di langit tinggi.
Hidup sederhana, berderma dengan sukacita,
membiarkan cinta tumbuh dari ikhlas,
tak perlu harta yang gemerlap cahaya,
karena jimat kehidupan adalah hati yang lapang.
Di akhir perjalanan ini, semoga ada yang abadi,
seperti bintang di langit yang tetap bersinar,
sebagai hasil dari setiap tindakan baik,
yang kita semai di sepanjang jalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H