Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terbelenggu Gengsi

3 November 2024   23:54 Diperbarui: 4 November 2024   00:15 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terbelenggu Gengsi

Aku, pencari kerja, jiwa tak tenang,
Terlalu tinggi patokannya, terlalu banyak pertimbangan.
Lowongan datang silih berganti,
Namun gengsi membelenggu, hati tak berani.

Pekerjaan kasar, dianggap hina,
Pekerjaan ringan, tak sesuai gengsi.
Aku terjebak dalam lingkaran sia-sia,
Menanti keajaiban, yang tak kunjung tiba.

Aku kalah, kalah oleh ego diri,
Kalah oleh bayangan, yang tak kunjung pergi.
Kapan aku sadar, bahwa hidup tak selamanya indah,
Kapan aku berani, untuk melangkah keluar?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun