Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sampai Jadi Debu

2 November 2024   10:14 Diperbarui: 2 November 2024   13:52 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sampai Jadi Debu

Kadang kala,
ada langkah yang harus terhenti,
di persimpangan yang sunyi,
untuk mundur, bahkan memutar arah,
meski jejak telah tertanam jauh,
dan angin telah mencatat perjalanan kita.

Ada harapan yang harus dipadamkan,
meski itu adalah doa-doa dari hati kecil,
yang sejak lama terucap dalam diam,
mengharap jawaban dari langit kelabu.

Ada perasaan yang harus disudahi,
meski ia tumbuh dalam ketulusan,
seperti bunga yang layu tanpa musim,
meranggas, jatuh satu per satu---
hingga yang tersisa hanyalah debu kenangan.

Dan kita,
mungkin akan hilang bersama waktu,
terurai menjadi butir-butir halus
di jalan yang pernah kita tempuh bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun