Simfoni Kekeringan
Tonggeret meraung, suara parau pilu,
Semut mengemis, dahaga menyiksa.
Langit membisu, tak meneteskan air,
Bumi mengering, retak tak berdaya.
Dulu riang, sungai mengalir deras,
Kini mengering, tinggal dasar berpasir.
Hutan gundul, tak lagi rimbun,
Udara panas, membakar jiwa.
Manusia lalai, serakah dan tamak,
Eksploitasi alam, tak kenal batas.
Hutan ditebang, sungai tercemar,
Bumi menangis, merintih kesakitan.
Mari satukan hati, selamatkan bumi,
Tanam kembali pohon, rawat sungai.
Hujan turunlah, basuhi bumi yang haus,
Agar anak cucu, dapat menikmati alam yang indah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI