Segenggam Tabah
Jarak membentang, membatasi ruang,
Mendengar kabarmu, hatiku pilu.
Kau jauh di sana, tengah dilanda duka,
Aku di sini, tak berdaya.
Nadiku berdenyut, irama duka,
Ingin ku ulurkan tangan, tuk membantumu.
Namun, jarak membatasi, langkahku terpaku,
Hanya doa yang kupanjatkan, untukmu.
Bangunlah, saudaraku, kuatkan hatimu,
Ingatlah, setelah badai pasti ada pelangi.
Hidup ini penuh liku, janganlah menyerah,
Tetaplah tegar, hadapi dengan semangat.
Gaya hidup mewah, memanglah menawan,
Namun ingatlah, kebahagiaan tak terukur materi.
Kebaikan hati, jauh lebih berharga,
Daripada harta yang takkan abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H