Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diranggas Kegelapan Pagi

19 Oktober 2024   07:42 Diperbarui: 19 Oktober 2024   08:05 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diranggas Kegelapan Pagi

Di antara kegelapan pagi,
saat mentari merekah,
cahaya menembus tulang-tulang yang lelah,
mengusir segala bayang yang membelenggu,
membangkitkan semangat dari zona nyaman.

Kegelapan yang sempat menghipnotis,
perlahan sirna oleh sinar yang menghangatkan,
dalam setiap helai cahaya,
tersimpan harapan baru untuk setiap jiwa,
yang terkurung dalam kemalasan.

Bangkitlah, hai jiwa yang lelah,
biarkan mentari menjadi pendorongmu,
menyemai keberanian untuk melangkah,
menghancurkan ketakutan dan rasa ragu,
karena hari ini adalah kesempatan,
untuk melangkah keluar dari bayang-bayang semalam.

Diranggas oleh cahaya pagi,
kegelapan tak lagi menjadi musuh,
tapi pelajaran dalam perjalanan,
menuju cahaya yang lebih terang,
di ujung setiap langkah yang kau ambil,
tersimpan potensi yang menunggu untuk terungkap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun