Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bungkam Ditelan Malam

4 Oktober 2024   22:35 Diperbarui: 4 Oktober 2024   22:38 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bungkam Ditelan Malam

Bungkam ditelan malam,
seolah dunia akan baik-baik saja,
ketika bulan tak lagi membandingkan dirinya dengan matahari,
menerima cahayanya yang lembut,
di antara bintang-bintang yang setia menemani.

Seperti anggrek yang tak iri pada mawar,
menyadari bahwa keindahan tak perlu disandingkan,
semua memiliki versi terbaiknya,
berkembang dalam diam,
di sudut-sudut yang tak selalu terjamah.

#CelahAwan membuka sedikit ruang,
untuk kita lihat sejenak,
bahwa dunia ini penuh tipu-tipu,
namun di balik itu,
ada keindahan yang sederhana,
di mana kita menjadi diri sendiri,
tanpa perbandingan, tanpa kebohongan.

Hehehe, kita hidup di dunia yang tak selalu jujur,
tapi tak apa,
karena dalam ketenangan malam,
aku tahu, kita semua punya cahaya sendiri,
yang tak perlu dicuri dari orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun