Hutang rasa, hutang budi,
lebih berat dari emas yang berkilau,
seperti janji yang diucap dalam sepi,
terikat pada cinta yang tak selalu jelas.
Jika kau meminjam uang, kembalikan segera,
tanpa harus ada kata yang mengingatkan,
sebab etika adalah harta yang rapuh,
mudah dilupakan di tengah rasa nyaman.
Namun cinta sering ikut campur,
mencampuradukkan budi dan kasih,
hingga hutang itu terabaikan,
tersembunyi di balik senyum yang manis.
Jangan biarkan cinta mengaburkan kewajiban,
sebab budi baik lebih besar dari perasaan,
kembalikan apa yang bukan milikmu,
seperti kembalinya cahaya pada pagi,
agar tak ada yang terluka,
dalam simpul hutang rasa dan cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H