Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi Memilah Diri

27 September 2024   05:02 Diperbarui: 27 September 2024   05:03 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi Memilah Diri

Pagi datang menyapa lembut,
mengubah mimpi menjadi kenyataan,
membawa cahaya yang memilah diri,
antara rasa yang merindu,
dan pilihan yang harus ditetapkan.

Cinta itu seperti mentari,
menghangatkan, namun tak memaksa,
kau tak bisa memperbaiki luka yang bukan milikmu,
meski dekat,
meski begitu ingin,
perjuangan adalah milik mereka sendiri.

Kau hadir,
seperti embun di dedaunan,
menyertai, tak pernah menguasai,
menggenggam tanpa mengekang,
biarkan mereka melawan badai,
dengan langkah yang mereka pilih.

Namun ingatlah,
dirimu adalah nafas pertama yang harus kau jaga,
tak ada yang boleh merampas tenangmu,
tak ada yang patut menghabiskan ragamu.
Cintailah dengan hati yang damai,
tanpa lelah, tanpa kehilangan diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun