Di antara hiruk pikuk dunia yang penuh warna,
Kita terjebak dalam belenggu dahaga,
Mengejar fatamorgana harta dan tahta,
Lupa akan makna hidup yang sejati.
Dalam genggaman erat, kita genggam benda,
Namun jiwa merana, tak kunjung tenteram.
Konsumsi menjadi mantra, hedonisme menjadi arena,
Solidaritas memudar, kasih sayang sirna.
Marilah kita kembali ke pangkuan bumi,
Menanamkan benih-benih kasih dan damai.
Dalam kesederhanaan kita temukan jati diri,
Persaudaraan mekar, hati pun damai.
Bersama kita bangun rumah yang kokoh,
Atas fondasi cinta dan kepedulian.
Jauhi segala bentuk ketamakan dan keangkuhan,
Hiduplah sederhana, berbagi dengan sesama.
Dalam pelukan sederhana kita bersatu,
Menyanyikan lagu damai, penuh syukur.
Marilah kita ciptakan dunia yang baru,
Dunia yang adil, penuh kasih dan rukun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H