Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Pelukan Sederhana

7 September 2024   06:43 Diperbarui: 7 September 2024   06:49 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam Pelukan Sederhana

Di antara hiruk pikuk dunia yang penuh warna,
Kita terjebak dalam belenggu dahaga,
Mengejar fatamorgana harta dan tahta,
Lupa akan makna hidup yang sejati.

Dalam genggaman erat, kita genggam benda,
Namun jiwa merana, tak kunjung tenteram.
Konsumsi menjadi mantra, hedonisme menjadi arena,
Solidaritas memudar, kasih sayang sirna.

Marilah kita kembali ke pangkuan bumi,
Menanamkan benih-benih kasih dan damai.
Dalam kesederhanaan kita temukan jati diri,
Persaudaraan mekar, hati pun damai.

Bersama kita bangun rumah yang kokoh,
Atas fondasi cinta dan kepedulian.
Jauhi segala bentuk ketamakan dan keangkuhan,
Hiduplah sederhana, berbagi dengan sesama.

Dalam pelukan sederhana kita bersatu,
Menyanyikan lagu damai, penuh syukur.
Marilah kita ciptakan dunia yang baru,
Dunia yang adil, penuh kasih dan rukun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun