Dari Kepompong Menuju Sayap
Terkurung dalam kepompong, gelap dan sunyi,
Seorang gadis merangkai mimpi.
Luka menggores, hati terluka,
Namun semangatnya tak pernah padam.
Dalam kegelapan, ia merangkai sayap,
Dari benang-benang harapan dan impian.
Setiap tetes air mata, membasahi sayapnya,
Menjadikan warna-warni kehidupan yang nyata.
Hitam, melambangkan luka yang pernah ada,
Merah, semangat yang tak pernah padam.
Kuning, harapan yang selalu bersinar,
Biru, kedamaian yang ia temukan.
Saatnya tiba, ia keluar dari kepompongnya,
Sayapnya mengepak, bebas dan merdeka.
Terbang tinggi, meraih mimpi,
Menebarkan warna, di dunia yang fana.
Ia telah berubah, lebih kuat dan berani,
Luka-luka menjadi pelajaran berharga.
Ia tahu, bahwa hidup adalah sebuah perjalanan,
Dan perubahan adalah bagian dari cerita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H