Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Catatan Pribadi Langkah Kecil untuk Indonesia Raya

28 Agustus 2024   10:44 Diperbarui: 28 Agustus 2024   10:51 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul: Langkah Kecil untuk Indonesia Raya
Suatu Catatan Pengalaman Pribadi: Pergulatan Hidup untuk Indonesia Lebih Baik


Awal Pergulatan
Pagi itu, aku terbangun dengan perasaan yang berbeda. Seperti ada sesuatu yang memanggilku untuk berbuat lebih. Indonesia, tanah air yang kucintai, seolah berbicara dalam bisikan lirih, meminta bantuan dari setiap putra-putrinya. Dalam doaku, aku memohon petunjuk: apa yang bisa kulakukan untuk membuat negeri ini lebih baik?


Bertemu dengan Keberagaman
Hari ini, aku bertemu dengan seorang sahabat lama yang telah lama kutinggalkan. Kami berbicara tentang banyak hal, terutama tentang keyakinan. Dia seorang yang taat dalam agamanya, sedangkan aku sering kali terombang-ambing antara keyakinan dan keraguan. Namun, percakapan kami membuka mataku bahwa meskipun kami berbeda, kami memiliki tujuan yang sama: kedamaian dan kesejahteraan bagi sesama.

Hari ini, saat duduk termenung di beranda rumah, pikiran saya melayang pada berbagai peristiwa yang terjadi di negeri tercinta. Berita tentang konflik antar kelompok yang berbeda keyakinan kembali mencuat, menyadarkan saya akan betapa jauh perjalanan yang harus kita tempuh untuk mencapai persaudaraan sejati.

Terkenanglah saya pada sebuah pengalaman beberapa waktu lalu saat mengikuti kegiatan lintas agama. Dalam acara tersebut, saya berkesempatan berdialog dengan teman-teman dari berbagai latar belakang. Awalnya, saya merasa canggung dan sedikit khawatir akan adanya perbedaan pendapat. 

Namun, seiring berjalannya waktu, saya justru menemukan banyak kesamaan di antara kami. Kami sama-sama menginginkan kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pengalaman itu membuat saya semakin yakin bahwa perbedaan keyakinan tidak perlu menjadi penghalang untuk bersatu. Justru, keberagaman ini adalah anugerah yang harus kita syukuri. Setiap agama mengajarkan nilai-nilai luhur seperti kasih sayang, toleransi, dan gotong royong. Jika kita mampu mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, niscaya persaudaraan sejati akan terwujud.

saya percaya bahwa setiap manusia adalah saudara. Kita semua adalah anak-anak Tuhan yang diciptakan setara. Oleh karena itu, kita wajib saling menghormati dan menghargai perbedaan. Saya ingin mengajak teman-teman sekalian untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang damai, adil, dan makmur.

Mulai dari hal-hal kecil, saya akan berusaha untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Saya juga akan menyebarkan pesan-pesan positif tentang kerukunan umat beragama melalui media sosial. Semoga langkah kecil saya ini dapat menginspirasi orang lain untuk turut serta dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

Refleksi Agama dan Kemanusiaan
Malam ini aku merenung, mencoba memahami makna agama dalam hidupku. Agama adalah jalan menuju kebaikan, tetapi seringkali manusia terjebak dalam perdebatan dan perpecahan. Aku mulai memahami bahwa agama bukan hanya soal ritual dan dogma, tetapi tentang bagaimana kita bisa saling memahami dan menghargai, meskipun berbeda keyakinan.
Lintas Keyakinan, Lintas Batas

Setiap kali aku bertemu dengan orang baru, aku semakin yakin bahwa keberagaman adalah kekuatan. Indonesia yang penuh dengan berbagai suku, budaya, dan agama, harusnya menjadi contoh bagi dunia bahwa perbedaan bukanlah alasan untuk saling membenci, tetapi untuk saling melengkapi. Aku mulai berusaha untuk menjadi jembatan di antara mereka yang berbeda keyakinan, untuk membangun persaudaraan sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun