Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak di Hati

26 Agustus 2024   05:05 Diperbarui: 26 Agustus 2024   05:06 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jejak di Hati

Wajahmu terukir, dalam bingkai ingatan,
Senyummu hangat, menghangatkan kalbu.
Suara merdu, masih bergema di telingan,
Tawa lepasmu, ku rindukan selalu.

Waktu berlalu, detik demi detik,
Namun bayangmu, tak pernah pergi.
Dalam relung hati, kau tetap bersemayam,
Kenangan indah, abadi tak terganti.

Aku coba melupa, namun sia-sia,
Jejakmu terlalu dalam, terukir di jiwa.
Setiap sudut, setiap ruang, mengingatkan,
Pada hari-hari indah, bersamamu.

Rindu ini membara, bagai api unggun,
Menghangatkan hati, meski dingin menusuk.
Kusimpan erat, setiap kenangan,
Sebagai harta karun, yang tak ternilai harganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun