Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Roda Waktu dan Roh Cinta

22 Agustus 2024   23:15 Diperbarui: 23 Agustus 2024   03:09 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Roda Waktu dan Roh Cinta

Di ujung usia, rambut memutih perlahan,
Tangan keriput, langkah tak segesit dulu.
Namun, dalam jiwa, cinta tetap bersemi,
Seperti embun pagi, menyejukkan hati.

Rindu yang dulu membara, kini membara lembut,
Seperti bara api yang perlahan membias.
Cemburu yang menggebu, kini sirna tak berbekas,
Digantikan kasih sayang, yang semakin mekar.

Dulu, cemburu membakar kalbu,
Kala kau dekat dengan yang lain.
Kini, ku mengerti, cinta tak perlu terkekang,
Kepercayaan menjadi kunci utama.

Roda waktu berputar, membawa kita menua,
Cinta kita semakin dalam, tak tergoyahkan.
Seperti pohon tua, akarnya semakin kuat,
Menyatu dengan tanah, takkan tergoyahkan.

Cinta yang tulus, takkan pernah pudar,
Meski raga menua, jiwa tetap muda.
Rindu dan cemburu, hanyalah bumbu kehidupan,
Yang membuat cinta kita semakin berwarna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun