Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pengemis Senja yang Terluka

4 Agustus 2024   17:06 Diperbarui: 4 Agustus 2024   17:09 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengemis Senja yang Terluka

Di ujung senja yang merona jingga,
Seorang pengemis duduk terluka,
Dengan tangan terulur penuh harap,
Mencari makna di balik setiap tatap.

Wajahnya kusam, dibalut debu waktu,
Langkahnya lelah, tak kenal henti,
Namun hatinya tetap teguh,
Menanti sinar, di tengah redupnya hari.

Setiap luka adalah cerita,
Tentang hidup yang tak selalu ramah,
Tentang harapan yang terkulai layu,
Namun tak pernah sepenuhnya patah.

Di bawah langit yang memerah,
Pengemis senja mengumpulkan mimpi,
Di setiap tetes air mata,
Ia menemukan kekuatan yang tak terkira.

Di dalam gelapnya malam yang turun,
Ada cahaya yang perlahan menyelinap,
Membisikkan janji, menghapus duka,
Bahwa esok, ada fajar yang lebih cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun