Tuan Kesepian
Ini tentang rasa yang terlantar
Dari hati yang terkapar,
Karena ada rindu yang terus tersiar
Tuan kesepian, berdiri di persimpangan waktu
Mengharap sapa dari angin yang berlalu
Namun hanya sepi yang menggema di kalbu
Rindu yang mengalir, seperti sungai tanpa ujung
Menggenangi relung hati yang semakin meradang
Tuan kesepian, mendekap rindu dalam diam
Di balik senyuman yang tersembunyi,
Ada hati yang rapuh, terbungkus ilusi
Berharap ada yang mengerti, tanpa kata terucap
Namun rindu tetaplah rindu, merajut jarak dan waktu
Meninggalkan Tuan Kesepian dalam penantian
Yang tiada berakhir, hanya terpantul dalam puisi ini, yang terukir.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!