Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuan Kesepian

29 Juli 2024   22:58 Diperbarui: 29 Juli 2024   23:28 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuan Kesepian

Ini tentang rasa yang terlantar
Dari hati yang terkapar,
Karena ada rindu yang terus tersiar

Tuan kesepian, berdiri di persimpangan waktu
Mengharap sapa dari angin yang berlalu
Namun hanya sepi yang menggema di kalbu

Rindu yang mengalir, seperti sungai tanpa ujung
Menggenangi relung hati yang semakin meradang
Tuan kesepian, mendekap rindu dalam diam

Di balik senyuman yang tersembunyi,
Ada hati yang rapuh, terbungkus ilusi
Berharap ada yang mengerti, tanpa kata terucap

Namun rindu tetaplah rindu, merajut jarak dan waktu
Meninggalkan Tuan Kesepian dalam penantian
Yang tiada berakhir, hanya terpantul dalam puisi ini, yang terukir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun