Puisi: Jembatan Kata di Dunia Maya
Hanya Jembatan Kata yang Rapuh
Di jaringan dunia maya yang luas dan tak kasat mata,
Hanya jembatan kata yang menghubungkan kita.
Kata demi kata terukir di layar,
Membawa rasa dan makna yang tak terkira.
Gelombang Emosi di Dunia Digital
Kadang kita terhanyut dalam gelombang emosi,
Kata-kata tajam bagaikan pisau bermata dua.
Menyakitkan hati dan meninggalkan luka,
Membuat jiwa pilu dan pikiran kalut.
Diam Adalah Emas
Namun, ingatlah wahai sobat maya,
Tak semua hal perlu dibalas dengan kata.
Terkadang diam adalah emas, membawa ketenangan,
Memberi ruang untuk berpikir dan menenangkan jiwa.
Prioritaskan Kedamaian Pikiran
Jadikan kedamaian pikiran sebagai prioritas utama,
Jauhkan diri dari perdebatan yang tak berguna.
Saat amarah melanda, tarik nafas dalam-dalam,
Biarkan pikiran jernih dan hati menjadi tentram.
Bebaskan Diri dari Perkataan Orang Lain
Biarkan mereka berkata dan percaya apa yang mereka inginkan,
Tak perlu buang waktu dan energi untuk mengubahnya.
Fokuslah pada diri sendiri, jaga kesehatan mental dan jiwa,
Teruslah melangkah maju, demi kebahagiaan yang nyata.
Bersamamu, Waktu Berputar Lebih Cepat
Saat bersamamu, waktu terasa begitu singkat,
Satu jam bagaikan satu detik yang penuh tawa dan cinta.
Namun, saat terpisah jarak dan waktu,
Satu hari terasa bagai satu tahun yang penuh rindu mendera.
Cinta yang Tak Terbatas
Baik bersama ataupun berjauhan,
Cinta kita tetaplah terjalin erat, tak terpisahkan.
Kau hadir bagaikan cahaya di hidupku,
Memberikan cinta, kebahagiaan, dan rindu yang tak pernah pudar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H