Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti dalam Kesepian

22 Juli 2024   23:23 Diperbarui: 23 Juli 2024   00:19 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Menanti dalam Kesepian

Kesibukkan Menculikmu

Kesibukkanmu bagai pencuri lihai,
Menculikmu dari sisiku, tanpa henti.
Namun, penantianku takkan pernah pudar,
Walau rasa sepi mulai menggerogoti hati yang samar.

Percaya pada Takdir

Aku percaya, jika kau memang takdirku,
Waktumu akan selalu terselip untukku.
Jarak dan waktu takkan menjadi penghalang,
Cinta sejati akan menemukan jalannya, tanpa keraguan.

Menahan Kepura-puraan

Menahan kepura-puraan, betapa melelahkan,
Menyembunyikan kerapuhan di balik senyuman.
Namun, aku takkan menyerah, aku akan terus bertahan,
Menunggumu kembali, dengan penuh keyakinan.

Mencari Kekuatan dalam Diri

Tak ada kiat-kiat untuk menjadi kuat,
Kekuatan datang dari dalam diri, bukan dari luar.
Aku akan terus mencari, mencari cahaya di kegelapan,
Menemukan kekuatan untuk menghadapi hidup yang pelik dan penuh rintangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun