Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hampa

19 Juli 2024   02:02 Diperbarui: 19 Juli 2024   02:05 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampa

Di persimpangan jalan, aku terpaku,
Dilema hari esok bagai benang kusut di kepalaku.
Prokrastinasi membayang, menghambat langkahku,
Mencari cinta sejati di era digitalisasi yang kelam.

Jiwa hampa, bagaikan gelas kosong yang tak terisi,
Mencari makna hidup di tengah hiruk pikuk duniawi.
Teknologi canggih tak mampu mengisi kekosongan,
Hanya cinta sejati yang mampu meredakan kegelisahan.

Di lautan manusia, aku bagai perahu tanpa nahkoda,
Mencari pulau cinta yang tak kunjung terlihat.
Mimpi indah tentang belahan jiwa kian kabur,
Meninggalkan rasa hampa dan sakit di hati yang terluka.

Oh, cinta sejati, di manakah kau berada?
Di balik layar ponsel, atau di antara keramaian kota?
Aku mencarimu dengan segenap jiwa,
Berharap kau datang dan mengisi kekosongan ini.

Mungkinkah cinta sejati masih ada di era digitalisasi ini?
Di mana manusia lebih terpaku pada layar daripada interaksi nyata?
Aku bimbang, antara menyerah atau terus mencari,
Mencari cinta sejati yang mampu membangkitkan gairah hidup ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun