Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemulihan Diri: Mematahkan Rantai Kebiasaan Buruk

10 Juli 2024   21:26 Diperbarui: 10 Juli 2024   21:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pemulihan Diri: Mematahkan Rantai Kebiasaan Buruk

Dorongan dalam diri terbunuh,
Tujuan hidup manusia terkubur.
Masturbasi, bagaikan racun yang mematikan,
Menjerumuskan dalam lingkaran setan yang tak berujung.

Disiplin sirna, fokus terhambat,
Mental tertekan, jiwa terikat.
Kehilangan tujuan, mencari makna yang sesaat,
Terjerumus dalam kesepian dan kehampaan yang tak beramat.

Bangkitlah!

Lepaskan diri dari rantai kebiasaan buruk,
Keluar dari zona nyaman yang penuh kelam.
Hanya secercah cahaya harapan di masa depan,
Menanti untuk diraih dengan penuh keyakinan.

Bersama Mentari, Bintang, dan Rembulan:

Mentari pagi bersinar cerah,
Menyemangatkan jiwa yang terpuruk.
Bintang di malam hari,
Memberikan petunjuk jalan yang terlupakan.

Rembulan yang bersinar redup,
Menemani langkah di saat sepi.
Siklus waktu yang terus berputar,
Membawa kesempatan untuk memulai kembali.

Percayalah, kamu kuat!

Kamu memiliki potensi yang luar biasa,
Bangunlah dari keterpurukan, raihlah mimpi yang tertunda.
Buang jauh kebiasaan buruk,
Sambut masa depan yang lebih baik dengan penuh semangat dan suka cita.

Jalan pemulihan takkan mudah, tapi bukan berarti tak mungkin.

Tetaplah teguh pada pendirian,
Bersabarlah dalam prosesnya, nikmati setiap kemajuan.
Bersyukurlah atas setiap kesempatan,
Percayalah, kamu akan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun