Bertahun-tahun kota ini dipimpin tangannya,
Pekerja keras yang tak kenal lelah,
Kadang langkahnya terlalu keras,
Namun di setiap pukulan, ada niat mulia yang menyala.
Ia berdiri sendiri di hadapan partai,
Saat jalan tol hendak memotong hati kota,
Di bawah tekadnya, rencana itu pun pupus,
Demi menjaga nafas kota yang ia cintai sepenuh hati.
Dolly, nama yang melegenda,
Tempat dimana kisah-kisah kelam terukir,
Namun di tangannya, itu berubah,
Dibersihkan, dicerahkan, demi masa depan yang lebih baik.
Perempuan ini, tak gentar hadapi dunia,
Meski sendirian, ia berdiri tegak,
Membawa harapan di setiap langkahnya,
Membentuk kota ini menjadi lebih bijak.
Di bawah langit yang sama,
Namanya terukir dalam sejarah,
Sebagai perempuan yang berdiri di tengah badai,
Menggenggam kota ini dengan cinta yang tak ternilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H