Marilah kita menjadi seperti dubur ayam,
Bekerja keras dalam diam, menghasilkan karya nyata.
Janganlah menjadi seperti mulut intelektual,
Hanya pandai berbicara, tapi tak pernah menepati janji.
Puisi ini tentang makna di balik kalimat "Dubur ayam yang mengeluarkan telur jauh lebih mulia daripada mulutnya intelektual yang hanya menjanjikan telur."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!