Mohon tunggu...
Agung Budi Santoso
Agung Budi Santoso Mohon Tunggu... -

Penulis buku, jurnalis, pemerhati dunia hiburan (showbiz and lifestyle), traveling writer, writing trainer, aktivis sosial, pecinta dan pemerhati lingkungan hidup (Email abs_love@yahoo.com)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apa Artinya Hemat Rp 50 Ribu bagi Mobil-mobil Keren yang Ikutan Antre di SPBU sebelum Harga BBM Naik?

19 November 2014   00:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:28 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_354972" align="aligncenter" width="300" caption="Mobil-mobil keren yang tak berhak menikmati BBM bersubsidi ikutan antre panjang di SPBU sebelum harga BBM naik pada Selasa dini hari 18 November 2014"][/caption]

Empat jam sebelum harga BBM dinaikkan pada Selasa dini hari 18 November 2014 pukul 00.00 WIB, deretan mobil-mobil keren ikut-ikutan mengular di semua SPBU.

Tak habis pikir. Saat itu, semua tahu kalau bensin (premium) harganya akan naik Rp 2 ribu per liter. Kalau sepeda motor berderet-deret antre sampe sekilometer panjangnya ya wajarlah. Mungkin di antara pesepeda motor itu ada abang-abang ojek yang berhemat demi dapur tetap mengepul.

Tapi anehnya  mobil-mobil keren kok ya ikut-ikutan berjam-jam antre hingga mengular panjang? Sebut saja bisa beli 25 liter dengan harga lama, berarti bisa hemat Rp 50 ribu. Tapi apa arti hemat 50 ribu dibanding berjam-jam ikutan antre mengular bagi para pemilik mobil Terios, Avanza, Honda City itu?

Niat berhemat atau latah karena panik dengan berita kenaikan harga BBM? Bukankah selama ini mereka sudah ikut-ikutan menikmati harga subsidi yang harusnya hanya dinikmati abang-abang ojek, tukang sayur yang saban hari kulakan di pasar, karyawan outsourcing dan petugas cleaning service atau office boy yang gajinya pas-pasan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun